Mantan Menteri Luar Negeri Israel Tzipi Livni yang pernah menjadi
agen Mossad (dinas rahasia luar negeri Israel) di era 1980-an, dituding
pernah bercinta dengan sejumlah tokoh Arab-Palestina. Strategi ini
dijalankan buat mengorek informasi rahasia bisa membahayakan negaranya.
Tuduhan itu dilontarkan suratr kabar independen paling berpengaruh di Mesir, Al-Masri al-Yaum.
Dalam berita utama mereka, Sabtu lalu, koran ini menulis judul "Livni:
Saya pernah bercinta dengan tokoh-tokoh Arab buat konsesi politik."
Surat kabar the Times of Israel
melaporkan, Ahad (4/11), berita itu kontan saja menghebohkan. Dalam
sehari, selentingan soal bekas ketua Partai Kadima itu disebar 20 ribu
orang lewat media sosial Facebook dan mendapat 1.800 tanggapan melalui
Twitter.
Harian mesir itu mendasarkan berita mereka pada hasil wawancara Livni dengan koran the Times of London
tiga tahun lalu. Ketika itu Livni mengakui pernah berpacaran, namun dia
membantah pernah berhubungan seks buat memuluskan tugasnya. "Tapi jika
saya diminta untuk melakukan itu, saya tidak tahu apa yang akan saya
katakan," ujar L, nama samaran Livni semasa bertugas di Mossad.
Orang-orang dekat Livni menyebut berita itu sangat tidak berdasar.
"Ada pihak-pihak yang takut Livni kembali ke politik karena dia bisa
membuat Israel kuat secara domestik dan internasional," ujar
sumber-sumber itu.
Livni bergabung dengan Mossad pada 1980 dan
dia bertugas di Prancis. Empat tahun kemudian, dia memutuskan keluar. Ia
menikah dan telah dikaruniai dua putra, Omri dan Yuval. Pada 1996, ia
mulai terjun ke politik melalui Partai Likud yang berhaluan keras. Ia
juga ikut pindah ke Kadima saat mantan perdana menteri Ariel Sharon
mendirikan partai baru itu.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Posting Komentar