Badai Sandy yang menimpa Kota
New York memberikan efek parah. Ratusan rumah dan bangunan rusak, toko
kelontong tutup, jalanan ditutupi banjir, pompa bensin kehabisan
persediaan, listrik padam, dan stok makanan menipis. Begitulah kondisi
di New York, Amerika, pada Kamis, 1 November 2012.
Kehancuran kota megapolitan itu
terjadi akibat terjangan badai Sandy sejak Senin dinihari, 29 Oktober
2012. Dan dampak dari semua itu adalah munculnya penjarahan di banyak
tempat.
Kata pemilik restoran Edi &
The Wolf di Manhattan, Wolfgang Ban, masyarakat tidak terlalu khawatir
akan kerusakan yang ditimbulkan Sandy. Mereka tetap merasa aman selama
matahari ada di atas kepala. Tapi, begitu malam menjelang, semuanya
mendadak berubah.
"Warga takut datangnya penjarah ke rumah mereka," ujar Ban di Chicago Tribune, Kamis, 1 Oktober 2012.
Menurut Ban, penjarahan terjadi
karena tidak banyak polisi yang bertugas di lapangan setelah kedatangan
Sandy. Buktinya, kata dia, sejumlah sukarelawan organisasi Guardian
Angels melakukan patroli di Manhattan. Guardian Angels adalah organisasi
yang mengerahkan orang sipil tanpa senjata untuk menjaga keamanan
lingkungan.
"Keberadaan Guardian Angels itu menunjukkan rendahnya kendali polisi pada saat ini," ujar Ban.
Untuk wilayah Queens saja,
pengadilan telah mendakwa lebih dari 15 orang dengan tuduhan penjarahan.
Sedangkan seorang pria didakwa telah mengancam orang lain dengan
pistol. Ancaman itu terjadi ketika si pria antre membeli gas di pompa
bensin.
"Ia ancam pengemudi lain agar bisa memotong lajur antrean," kata jaksa Richard Brown, dikutip Reuters.
Hingga hari keempat sejak
hantaman Sandy, Eqecat, perusahaan rekayasa bencana alam, memperkirakan
besarnya kerugian mencapai US$ 20 miliar atau sekitar Rp 192 triliun.
Semua kerugian itu ditanggung perusahaan asuransi. Sedangkan kerugian
dari segi ekonominya mencapai US$ 50 miliar, setara dengan Rp 481
triliun.
"Kerugian ekonomi ini dua kali lipat dari perkiraan awal," demikian pernyataan perusahan itu.
Berdasarkan perkiraan itu, Sandy
pun masuk kategori bencana alam yang menimbulkan kerugian terbesar.
Serupa dengan badai Katrina pada 11 September 2005 dan badai Andrew pada
1992.
Posting Komentar