Priyo Minta Penguasa Lokal Atasi Kerusuhan Lampung

Priyo Minta Penguasa Lokal Atasi Kerusuhan Lampung
Sumber gambar : Bentrokan warga di Lampung
 – Wakil Ketua DPR, Priyo Budi Santoso, mengatakan konflik yang kembali terjadi di Lampung Selatan adalah bukti dari masih gagap-nya pemerintah dalam mengimplementasikan Undang Undang Penanggulangan Konflik Sosial (UU PKS).
"Implementasi UU Penanggulangan Konflik Sosial, 11 April setaun lalu, membuktikan pemerintah masih gagap," ujar politisi dari Partai Golkar ini di gedung DPR MPR, Selasa (30/10/2012).
Penguasa setempat, menurut Priyo, harus bertanggung jawab terhadap apa yang terjadi di sana. Ia menilai para pihak yang berwenang di daerah tersebut lamban untuk menindak lanjuti masalah ini, padahal bentrokan ini melibatkan banyak orang.
"Saya tidak begitu mengerti penguasa setempat baik gubernur, Kapolda dan alat keamanan seolah itu lamban untuk bertindak padahal melibatkan ribuan warga yang bentrok, dan semua tidak bisa dihindarin," tegas Priyo.
Priyo berpegang dalam UU PKS yang tadi dikatakannya, dimana dalam UU tersebut dengan jelas mengatur bahwa untuk konflik seperti itu sepenuhnya menjadi tanggung jawab penguasa lokal.
Priyo juga menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk tetap tenang, dan tidak terprovokasi dengan keadaan apapun. Dan ia pun meminta para penegak hukum yang ada untuk segera menindak tegas pelaku yang menyebabkan kerusuhan tersebut.
"Saya sarankan masyarakat untuk tenang. Dan menahan diri demi keadilan, yang berbuat kriminal ditindak secara hukum ga peduli siapapun dia hukum harus bergerak, ini bukan konflik komunal ini tindakan ada beberapa oknum yang brtindak kriminal yang harus diproses secara hukum termasuk penyulutnya," tutup Priyo.
Seperti diberitakan sebelumnya, data Kepolisian Daerah Lampung menyatakan, akibat bentrokan susulan antarwarga di Kecamatan Waypanji, Kabupaten Lampung Selatan, Senin (29/10/2012), sedikitnya enam warga tewas, beberapa luka-luka, dan 16 rumah rusak serta terbakar.
Pada bentrokan antarwarga, Minggu (28/10/2012) sebelumnya, diketahui terdapat tiga warga yang tewas dan beberapa lainnya mengalami luka-luka.
Bentrokan itu terjadi setelah dua gadis Lampung asal Desa Agom yang sedang mengendarai sepeda motor mendapatkan gangguan dari pemuda asal Desa Balinuraga, sehingga terjatuh dan mengalami luka-luka.
Kejadian itu diduga memicu kemarahan warga Desa Agom, Kecamatan Kalianda, Lampung Selatan. Sehingga, ratusan warga Agom langsung mendatangi Desa Balinuraga dengan membawa senjata tajam.  (Eka Apriyanti)
Share this article now on :

Posting Komentar

:)) ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} :)] ~x( :-t b-( :-L x( :-p =))