Siapa sih rakyat Indonesia yang tak
mengenal sosok presiden sekaligus bapak proklamator kemerdekaan
Indonesia yaitu Ir. Soekarno. seorang putra asli Indonesia yang
dilahirkan pada tanggal 16 juni 1901 di Blitar Jawa Timur dari pasangan
Raden Soekemi Sosrodihardjo dan ibunya Ida Ayu Nyoman Rai. semasa hidup
beliau mempunyai tiga istri, salah satu istrinya yang bernama Fatmawati,
yang menjahit bendera kebangsaan Indonesia yaitu bendera pusaka merah
putih.
Presiden Soekarno mendapatkan gelar “Ir”
pada tanggal 25 mei 1926 setelah menamatkan sekolah di THS (Technische
Hoogeschool atau sekolah Teknik Tinggi yang sekarang menjadi ITB)
Pada tanggal 4 juli 1927 beliau
merumuskan ajaran Marhaenisme dan mendirikan PNI (Partai Nasional
lndonesia) dengan tujuan untuk memerdekakan rakyat Indonesia karena itu
beliau ditangkap oleh belanda dan kemudian di penjara selama 8 bulan di
Bandung.
Dalam pembelaannya yang terkenal dengan
sebutan “Indonesia Menggugat”, Bung Karno malah menyebabkan Belanda
marah dan membubarkan PNI pada juli 1930, namun Soekarno tidak patah
semangat dan akhirnya beliau bergabung kedalam Partindo seligus menjadi
pemimpinya akibatnya beliau ditangkap kembali oleh Belanda dan dibuang
ke Ende, Flores pada tahun 1933. Setelah 4 tahun, beliau kemudian
dipindahkan ke Bengkulu.
Setelah berbagai perjuangan yang telah
dilewati oleh Bung Karno akhirnya pada tanggal 17 Agustus 1945 Bung
Karno beserta rekannya Bung Hatta memproklamirkan kemerdekaan Indonesia.
Dan ke esokan harinya pada tanggal 18 Agustus 1945 pada sidang PPKI
beliau berdua terpilih secara aklamasi dan dinobatkan sebagai Presiden
dan Wakil presiden pertama Indonesia yang mana sebelumnya pada tanggal 1
juni 1945 Bung Karno dkk telah merumuskan suatu ideologi atau dasar
negara yang akan menjadi pedoman atau rujukan bangsa Indonesia saat ini
yaitu Pancasila.
Akann tetapi tidak lama kemudian bangsa
indonesia berada dalam keterpurukan, selain situasi yang belum stabil
ditambah lagi dengan masalah pemberontakan G-30-S/PKI yang membuat
presiden Soekarno mengeluarkan surat perintah pada tanggal 11 Maret 1966
namun sayang keterangan itu masih kontroversial. yang mana surat itu
ditujukan kepada Letjen Soeharto yang mana surat tersebut berisikan
tentang perintah untuk menjaga kewibawaan Soekarno, namun sayang surat
tersebut disalah gunakan oleh Soeharto.
Akhirnya kursi kepresidenan jatuh kepada
tangan Soeharto setelah 4 tahun Presiden Soekarno dikucilkan dan pada
akhirnya beliau menghembuskan nafas terakhir pada hari minggu 21 Juni
1970 di Rumah Sakit Gatot Subroto, Jakarta. Jenazahnya dikebumikan di
tempat kelahirannya di Blitar, Jawa Timur.
BIODATA LENGKAP BUNG KARNO
Nama: Ir. Soekarno
Nama Panggilan: Bung Karno
Nama Kecil: Kusno.
Lahir: Blitar, Jatim, 6 Juni 1901
Meninggal: Jakarta, 21 Juni 1970
Makam: Blitar, Jawa Timur
Gelar (Pahlawan): Proklamator
Jabatan: Presiden RI Pertama (1945-1966)
Istri dan Anak: Tiga istri delapan anak
Istri Fatmawati, anak: Guntur, Megawati, Rachmawati, Sukmawati dan Guruh
Istri Hartini, anak: Taufan dan Bayu
Istri Ratna Sari Dewi, wanita turunan Jepang bernama asli Naoko Nemoto, anak: Kartika.
Ayah: Raden Soekemi SosrodihardjoNama Panggilan: Bung Karno
Nama Kecil: Kusno.
Lahir: Blitar, Jatim, 6 Juni 1901
Meninggal: Jakarta, 21 Juni 1970
Makam: Blitar, Jawa Timur
Gelar (Pahlawan): Proklamator
Jabatan: Presiden RI Pertama (1945-1966)
Istri dan Anak: Tiga istri delapan anak
Istri Fatmawati, anak: Guntur, Megawati, Rachmawati, Sukmawati dan Guruh
Istri Hartini, anak: Taufan dan Bayu
Istri Ratna Sari Dewi, wanita turunan Jepang bernama asli Naoko Nemoto, anak: Kartika.
Ibu: Ida Ayu Nyoman Rai
Pendidikan:
HIS di Surabaya (indekos di rumah Oemar Said Tokroaminoto, politisi kawakan pendiri Syarikat Islam)
HBS (Hoogere Burger School) lulus tahun 1920
THS (Technische Hoogeschool atau sekolah Tekhnik Tinggi yang sekarang menjadi ITB) di Bandung lulus 25 Mei 1926
Ajaran: Marhaenisme
Kegiatan Politik: Mendirikan PNI (Partai Nasional Indonesia) pada 4 Juli 1927
Dipenjarakan di Sukamiskin, Bandung pada 29 Desember 1929
Bergabung memimpin Partindo (1931)
Dibuang ke Ende, Flores tahun 1933 dan Empat tahun kemudian dipindahkan ke Bengkulu.
Merumuskan Pancasila 1 Juni 1945
Bersama Bung Hatta memproklamasikan kemerdekaan RI pada 17 Agustus 1945
KATA-KATA BIJAK DAN KATA MUTIARA BUNG KARNO
“Laki-laki dan perempuan adalah sebagai dua sayapnya seekor burung. Jika dua sayap sama kuatnya, maka terbanglah burung itu sampai ke puncak yang setinggi-tingginya; jika patah satu dari pada dua sayap itu, maka tak dapatlah terbang burung itu sama sekali.” ( Sarinah, hlm 17/18 Bung Karno)
“Apakah Kelemahan kita: Kelemahan kita ialah, kita kurang percaya diri kita sebagai bangsa, sehingga kita menjadi bangsa penjiplak luar negeri, kurang mempercayai satu sama lain, padahal kita ini asalnya adalah Rakyat Gotong Royong” (Pidato HUT Proklamasi, 1966 Bung Karno)
“Firman Tuhan inilah gitaku, Firman Tuhan inilah harus menjadi Gitamu : “Innallahu la yu ghoiyiru ma bikaumin, hatta yu ghoiyiru ma biamfusihim”. ” Tuhan tidak merobah nasibnya sesuatu bangsa sebelum bangsa itu merobah nasibnya” (Pidato HUT Proklamasi, 1964 Bung Karno)
“Janganlah melihat ke masa depan dengan mata buta! Masa yang lampau adalah berguna sekali untuk menjadi kaca bengala dari pada masa yang akan datang.” (Pidato HUT Proklamasi 1966, Soekarno)
“Janganlah mengira kita semua sudah cukup berjasa dengan segi tiga warna. Selama masih ada ratap tangis di gubuk-gubuk pekerjaan kita selesai ! Berjuanglah terus dengan mengucurkan sebanyak-banyak keringat.” (Pidato HUT Proklamasi, 1950 Bung Karno)
“Bangsa yang tidak percaya kepada kekuatan dirinya sebagai suatu bangsa, tidak dapat berdiri sebagai suatu bangsa yang merdeka.” (Pidato HUT Proklamasi 1963 Bung Karno)
“Apabila di dalam diri seseorang masih ada rasa malu dan takut untuk berbuat suatu kebaikan, maka jaminan bagi orang tersebut adalah tidak akan bertemunya ia dengan kemajuan selangkah pun”. (Bung Karno)
“Berikan aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya, berikan aku 1 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia” . (Bung Karno)
“Jadikan deritaku ini sebagai kesaksian, bahwa kekuasaan seorang presiden sekalipun ada batasnya. Karena kekuasaan yang langgeng hanyalah kekuasaan rakyat. Dan diatas segalanya adalah kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa.” (Soekarno)
Posting Komentar